Guidance Counseling Community

GCC UM METRO
organisasi Bimbingan Konseling Universitas Muhammadiah Metro.

Jumat, 01 Juli 2011

Bidang bimbingan di SD

BUTIR-BUTIR BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Bidang Pribadi
a)      Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.
b)      Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya dimasa depan.
c)      Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif
d)     Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya.
e)      Pemanatapan kemampuan mengambil keputusan
f)       Pengembangan kemamapuan mengarahkan diri sesuai keputusan yang telah diambilnya.
g)      Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat,baik secara rohaniah maupun jasmaniah.

2. Bidang Sosial
a)      Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara efektif
b)      Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan  pendapat serta berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.
c)      Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan hubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, di tempat latihan maupun dimasyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata krama, adat istiadat, hukum, ilmu  dan kebiasaan yang berlaku.
d)     Pemanatapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah lain, diluar sekolah, maupun dimasyarakat.
e)      Pemantapan pemahaman tentang peraturan, kondisi dan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
f)       Orientasi tentang hidup berkeluarga.

3. Bidang Belajar
a)      Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisiensi sertab produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap pada guru dan nara sumber lainnya, mengembangkan ketrampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalani program penilaian hasil belajar.
b)      Pemanatapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok.
c)      Pemantapan penguasaan materi program belajar disekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian
d)     Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta pengembangan pribadi.
e)      Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi.



4. Bidang Karir
a)      Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.
b)      Pemantapan Orientasi dan Informasi karir pada umumnya, khususnya karir yang akan dikembangkan.
c)      Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
d)     Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan yang hendak dikembangkan.

Layanan BK

Jenis-Jenis Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Dalam rangka pencapaian tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah, terdapat beberapa jenis layanan yang diberikan kepada siswa, diantaranya:
Layanan Orientasi; layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Informasi; layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
  • Layanan Konten; layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
  • Layanan Penempatan dan Penyaluran; layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
  • Layanan Konseling Perorangan; layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
  • Layanan Bimbingan Kelompok; layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan Pengembangan
  • Layanan Konseling Kelompok; layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
  • Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
  • Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
Untuk menunjang kelancaran pemberian layanan-layanan seperti yang telah dikemukakan di atas, perlu dilaksanakan berbagai kegiatan pendukung, mencakup :
  • Aplikasi Instrumentasi Data; merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan lainnya, yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes, dengan tujuan untuk memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya dan memahami karakteristik lingkungan.
  • Himpunan Data; merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.
  • Konferensi Kasus; merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien.
  • Kunjungan Rumah; merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien.
  • Alih Tangan Kasus; merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten.

BK di SD


PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR

A.                Tujuan  Pendidikan di SD
            Diadakanya pendidikan di SD memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha Esa,berbudi pekerti yang luhur,memiliki pengetahuan dan keterampilan,sehat jasmani dan rohani,berkepribadian yang mantap dan mandiri,memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
           
            Tujuan umum pendidikan sekolah dasar ialah member bekal kempuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,anggota masyarakat,warga Negara, dan anggota umat manusia,serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

            Peserta didik di SD adalah mereka yang berusia sekitsr 6 sampai 12 atau 13 tahun,yang sedang menjalani tahap perkembangan anak-anak dan memasuki masa remaja awal. Tahap perkembangan anak-anak usia SD merupakan suatu masa dimana merekasedang memperesiapkan dirinya untuk kelangsungan perkembangan hidupnya kelak. Dalam menjalani tugas-tugas perkembanganya itu anak sering menemui hambatan-hambatan dan permasalahan-permasalahan, sehingga mereka banyak bergantung kepada orang lain. Terutama orang tua dan guru.Oleh sebab itu anak SD memerlukan perhatian khusus dari para guru/ pendidiknya. Penyelenggaraan pengajaran dan latihan berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan serta penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat sebesar-besarnya menunjang pencapaian tugas perkembangan itu sesuai dengan tujuan pendidikan nasioanal.







B.     RUANG LINGKUP PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

            Ruang lingkup kegiatan bimbingan dan konseling di SD mencakup  empat fungsi bimbingan dan konseling yaitu fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pengembangan/pemeliharaan.  
            Pelayanan bimbingan dan konseling di SD mengacu kepada perkembangan siswa di SD yang tengah menempuh pendidikan tingkat dasar,
            Pelayanan bimbingan dan konseling di SD mengacu kepada perkembangan siswa di SD yang tengah menempuh pendidikan tingkat dasar, adaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai dan norma-norma secara sistematik, luas dan komperehensif serta mempersiapkan diri untuk menatap masa depan. Sejalan dengan itu pelayanan bimbingan dan konseling juga memperhatikan kekhususan tujuan pendidikan dan kurikulum SD.

            Materi bimbingan dan konseling di SD termuat ke dalam keempat bidang bimbingan, yaitu pribadi, sosial, belajar dan karir. Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan BK membantu siswa SD menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, mandiri, aktif dan kreatif serta sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan sosial berupaya membantu siswa SD dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Dalam bidang bimbingan belajar diupayakan untuk membantui siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasaipengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkanya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.Dan pada bimbingan karir bertujuan untuk membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karir

            Untuk pelaksanaan pelayanan dalam Bimbingan dan konseling di SD diselenggarakan dengan mengacu pada bidang-bidang bimbingan. Dimana bentuk isi layanan dan kegiatan pendukung disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa SD. Pemberian layanan disesuaikan dengan tingkat perkembangan  siswa, tentu siswa kelas 6 dan kelas 4 memiliki perbedaan dalam pelayananya. Berikut adalah penyelenggaraan layanan :


1.      Layanan orientasi
Layanan orientasi di SD ditujukan untuk siswa baru(bila perlu melaluio  orang tua siswa baru) guna memberikan pemahaman dan memungkinkan penyesuaian (diri siswa) terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang diharapkan dari layanan orientasi adalah dipermudahnya penyesuaian diri siswa terhadap pada kehidupan sosial, kefiatan belajar, dan kegiatan disekolah lain yang mendukung keberhasilan siswa.
Materi umum layanan orientasi adalah :
1.      Orientasi umum sekolah yang baru dimasuki, pemberian layanan ini dapat diberikan kepada siswa baru yaitu siswa kelas 1.
2.      Orientasi kelas baru dan semesteran,
3.      Orientasi kelas terakhir dan semester terahir, ujian ahir sekolah, misalnya untuk anak SD kelas 6, diberikan materi tentang pengenalan ujian ahir nasinal, bagaimana sikap yang mesti dilakukan dalam mengikuti ujian.
            Materi bimbingan dapat diberikan kepada sejumlah siswa dalam bentuk pertemuan umum yang diikuti oleh sejumlah siswa, pertemuan klasikal yang diikuti oleh para siswa dari satu kelas, atau pertemuan kelommpok.
            Layanan orientasi diselenggarakan pada awal masuk SD, atau awal mengikuti kelas, atau semester baru, Untuk siswa baru diberikan pada minggu pertama semester baru kelas1. Atau kalau bisa sebelum semesteran pertama dimulai. Untuk  siswa yang baru mengikuti semesteran (akan menghadapi ulangan)  diselenggarakan orientasi bagi siswa yang akan melaksanakan semesteran itu.

2.                   Layanan Informasi
Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai pengetahuandan pemahman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan , dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar dan, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita.Materi yang dapat diangkat melalui layanan informasi ada berbagai macam yaitu meliputi :
·         Informasi pengembangan pribadi
·         Informasi proses kegiatan belajar mengajar
·         Informasi sekolah menengah
·         Informasi jabatan
·         Informasi lingkungan(kehidupan keluarga, sosial, kemasyarakatan, keberagamaan, sosial budaya, dan lingkungan lainya).

Layanan informasi dapat diselenggarakan melalui ceramah, Tanya jawab, dan diskusi yang dilengkapi dengan peragaa, selebaran, tayangan , foto, film atau video dan peninjauan terhadap tempat-tempat yang akan dimaksudkan.
Sesuai dengan jenis dan sifatnya, materi informasi dapat diberikan pada awal  atau akhir suatu periode pendidikan. Atau diantara keduanya. Atau dengan kata lain layanan informasi dapat diberikan kapan saja paeda waktunya yang memungkinkan.
3.      Layanan penempatan dan penyaluran.
Layanan penempaatan dan penyaluran memungkinkan siswa untuk bisa berada pada posisi dan pilihan yang tepat,yaitu berkenaan dengan posisi duduk dalam kelas,kelompok belajar,kegiatan ekstra kurikuler,program latihan,dan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kondisi fisik dan psikisnya.materi umum penenmpatan dan penyaluran yang dapat diangkat yaitu meliputi:
·         Penenempatan di dalam kelas berdasarkan kondisi dan ciri pribadi dan hubungan sosial siswa.
·         Penenmpatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar,berdasarkan kemampuaan dan kelompok campuran.
·         Penempatan dan penyaluran ke dalam program atau kegiatan yang lebih luas.                                                   

4.      Layanan pembelajaran

Layanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,keterampilan dalam materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. Materi yang dapat dikembangkan melalui layanan pembelajaran adalah :
1.      Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar tentang kemampuan,motivasi,sikap,dan kebisaan belajar.
2.      Pengembangan motivasi sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
3.      Pengembangan keterampilan belajar. Membaca,mencatat,bertanya dan menjawab dan menulis.
4.      Pengajaran perbaikan.
5.      Program pengayaan.

Sesuai dengan jenis dan sifat materinya serta tujuan khususnya,layanan pembelajaran dapat dilaksanakn dalam bentuk kegiatan klasikal,kelompok dan atau perorangan. Dalam kegiatan klasikal diikuti oleh siswa seluruh kelas dengan metode ceramah dan tanya jawab  juga bisa ditambahkan kegiatan diskusi. Kegiatan pengajaran perbaikan dan program pengayaan dapat dilakukan oleh guru kelas. Guru kelas menganalisis hasil belajar siswanya di kelanya sehingga dapat diidentifikasikan secara tepat siswa-siswa yang memerlukan pengajaran perbaikan atau pun program pengayaan.
Siswa
5.      Layanan konseling perorangan

Layanan konseling perorangan memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan guru kelas atau pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahanya. Materi yang dapat diangkat dalam layanan konseling adalah layanan yang dapat dilaksanakan untuk segenap masalah siswa secara perorangan (dalam segenap bidang bimbingan pribadi,sosial,belajar dan karir).

Setiap siswa secara perorangan dapat membawa masalah yang dialaminya kepada guru kelas atau pembimbing. Lebih lanjut, guru kelas atau pembimbing akan melayani siswa dengan berbagai permasalahanya itu seorang demi seorang, tanpa membedakan pribadi siswa ataupun permasalahan yang dihadapinya.

Pada dasarnya layanan konseling perorangan terselenggara atas inisiatif siswa yang mengalami masalah. Namun demikian, gurun kelas tidak boleh hanya sekedar menunggu saja kedatangan siswa untuk meminta diberi layanan konseling perorangan.

6.      Layanan bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber.yang bermanaat untuk kehidupan sehari-hari baik  sebagai indifidu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Para siswa dapat diajak untuk bersama-sam mengemukakan pendapat tentang sesuatu dan membicarrakan topic-topik penting, mengembangkan nilai-nilai yang bersangkut paut dengan dengan hal  tersebut. Dengan demikian dapat mengembangkan saling hubungan yang baik diantara anggota kelompok, kemampuan berkomuniikasi antar indifidu, pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan , juga dapat mengembangkan sikap dan tindakan nyata untuk mencapai hal-hal yang diinginkan sebagaimana terungkap didalam kelompok.
Melalui dinamika dalam bimbingan kelompok dapat dibahas berbagai hal yang amat beragam ( dan tidak terbatas) yang berguna bagi siswa (dalam segenap bimbinga). Materi tersebut antara lain :
1.      Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagamaan dan hidup sehat.
2.      Pemahaman tentang berbagai peristiwa yang terjadidi lingkungan sekitar dan masyarakat.
3.      Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif (untuk belajar dan kegiatan sehari-hari)
4.      Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar, pemahaman hasil belajar, timbulnya kegagalan belajar dan cara-cara penanggulanganya.
5.      Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif
6.      Pemahaman tentang dunia kerja dan pilihan jabatan serta perencanaan masa depan
7.      Pemahaman tentang pendidikan lannjutan.
           
                        Layanan bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika kelompok untuk mencapai tujuan layanan bimbingan. Agar dinamika kelompok yang berlangsung di dalam kelompok tersebut dapat secara efektif bermanfaat bagi pembinaan para anggota kelompok, maka jumlah anggota kelompok tidak boleh terlalu besar. Dalam layanan tersebut guru pembimbing dapat bertindak sebagai fasilitator (pemimpinn kelompok) dalam dinamika kelompok yang terjadi, dengan menerapkan strategi pengembangan dan tekhnik-tekhnik bimbingan kelompok.
           
                        Manfaat dan pentingnya bimbingan kelompok perlu mendapat penekanan yang sungguh-sungguh, melalui bimbingan kelompok para siswa,
1.      Diberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai  hal yang terjadi disekitarnya.Pendapat mereka itu boleh jadi bermacam-macam, ada yang positif dan ada yang negative. Semua pendapat itu melalui dinamika kelompok ( dan berperannya guru kelas dan guru pembimbing)diluruskan(bagi pendapat-pendapat yang salah / negative)  disinkronkan dan dimantapkan.
2.      Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat dan cukup  luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan itu.
3.      Menimbulkan sikap positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang bersangkut paut dengan hal-hal yang mereka bicarakan di dalam kelompok. “sikap positif” disini dimaksudkan : menolak hal-hal yang salah /buruk/negative dan menyokong hal-hal yang benar /baik/positif. Sikap positif ini lebih jauh dapat merangsang siswa untiuk bisa belajar secara efektif.
4.      Menyusun program-program kegiatan guna mewujudkan penolakan terhadap yang buruk dan sokongan terhadap yang baik.
5.      Melaksanakan  kegiatan nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana mereka programkan  semula.

7. Layanan konseling kelompok
                       
                        Layanan konselinng kelompok  memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok.
                        Konseling kelompok merupakan konseling yang diselenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi didalamkelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul didalam kelompok itu, yang meliputi  berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan
            Dalam konseling kelompok masalah pribadi  setiap anggota kelomppok dibicarakan melalui dinamika kelompok. Semua anggota (yang pada dasarnya adalah teman sebaya) ikut secara langsung dan aktif membicarakan masalah kawannya dengantujuan agar anggota kelompok yang bermasalah itu terbantu dan masalahnya terentaskan.
            Masalah yang dibahas dalam konseling kelompok muncul secara langsung didalam kelompok  itu. Pemimpin kelompok mengembangkan suasana kelompok suasana kelompok sehingga seluruh anggota kelompok bersuka rela membuka diri masing-masing dengan, (1) mengemukakan masalh pribadinya, (2)berpartisipasi aktif membantu kawan (sekelompok) memecahkan masalahnya. Pembukaan masalah pribadi dihadapan orang lain biasanya tidak mudah, dihambat oleh kekhawatiran akan terbongkarnya rahasia pribadi. Oleh karena itu sejak awal guru pembimbing perlu memantapkan asas kerahasiaan pada seluruh anggota kelompok. Di satu segi  anggota kelompok yang akan mengemukakan masalah pribadinya harus mendapat jaminan bahwa kerahasiaan pribadinya akan terjaga, dan disegi lain anggota kelompok lainya dengan sungguh-sungguh sanggup menyimpan dan menjaga kerahasiaan semkua masalah kawan-kawanya.



C.     KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING

Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling meliputi kegiatan pokok aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling, himpunan data, konferensi  kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasusu. Semua jenis kegiatan pendukung itu dilaksanakan di SD dan secara langsung dikaitkan pada keempat bidang bimbingan, serta disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa SD. Hasil kegiatan pendukung itu dipakai untuk memperkuat satu atau beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling.

a.       Aplikasi Instrumentasi
Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling bermaksud mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik(baik secara indifidual maupun kelompok). Keterangan tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan yang lebih luas. Pengumpulan data dan keterangan ini dapat dilakukan dengan berbagai instrument, baik tes maupun non-tes.

Hasil pengumpulan itu dipakai dalam kegiatan layaynan bimbingan konseling saebagaimana tersebut pada bagian terdahulu. Fungsi utama bimbingan yang di emban oleh kegiatan penunjang aplikasi instrumentasi ialah fungsi pemahaman. Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi instrumentasi bimbingan konseling pada umumnya meliputi :
1.      Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME.
2.      Kemampuan dan kondisi mental dan fisik siswa.
3.      Kemampuan pengenalan lingkungan dan hubungan sosial.
4.      Sikap, kebiasaan, keterampilan, dan kemampuan belajar.
5.      Informasi karir dan pendidikan.
6.      Kondisi keluarga dan lingkungan.

Untuk mengungkap dan mengumpulkan berbagai data dan keterangan yang diperlukan dalam bimbingan dan konseling di manfaatkan sejumlah instrument, baik yang berupa tes maupun nontes. Untuk mengungkapkan kemampuan dan konndisi pribadi, seperti tes intelegensi, bakat, dan cirri-ciri kepribadian lainya digunakan tes standar.Instrumen non tes dapat berupa inventori, angket, ataupun alat-alat lain yang disusun sendiri oleh guru pembimbing. Untuk mengungkapkan sikap, kebiasaan , pilihan jabatan danpendidikan) dapat digunakan inventori.


2. Himpunan data
Penyelenggaraan himpunan data bermaksud menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa dalam berbagai aspeknya. Data yang terhimpun merupakan hasil dari upaya aplikasi instrumentasi dan kegiatan lainnya, dan apa yang menjadi isi himpunan data dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan.
Berbagai hall  yang termuat di dalam himpunan data meliputi pokok-pokok data/ keterangan tentang :
1.      Identitas siswa dan keluarganya
2.      Hasil aplikasi instrumentasi
3.      Hasil belajar, karya tulis, dan rekaman kemampuan siswa.
4.      Catatan anekdot
5.      Informasi pendidikan dan jabatan
6.      Laporan dan catatan khusus
           
                        Hasil aplikasi instrumentasi  pada umummnya menjadi isiyang dianggap penting dalam hipunan data. Himpunan data dapat meliputi hasil wawancara, kunjungan rumah, analisis hasil belajar, pengamatan, dan hasil upaya pengumpulan bahan lainya yang dianggap  relevan dengan pelayanan bantuan terhadap siswa. Keseluruhan data yang dikumpulkan itu dapat dikelompokan menjadi (a) data pribadi, (b) data kelompok, (c) data umum.

3.  Konferensi kasus  
            Dalam konferensi kasus secara spesifik dibahas permasalahan yang dialami siswa tertentu dalam suatu forum diskusi yang dihadiri oleh pihak-pihak terkait, yang diharapkan dapat memberikan data dan keterangan lebih lanjut serta kemudahan bagi terentaskanya permasalahan tersebut. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.

            Materi  pokok yang dibicarakan dalam konferensi kasus ialah segenap hal yang menyangkut permasalahan (kasus) yang dialami oleh siswa yang bersangkutan. Permasalahan itu didalami dan dianalisis berbagai seginya baik rincian masalahnya, sebab-sebab dan sangkut paut antara berbagai hal yang ada didalamnya, maupun berbagai kemungkinan pemecahanya serta faktor-faktor penunjangnya. Dikehendaki pula melalui konferensi kasus itu akan dapat terbina kerja sama yang harmonis di antara para peserta pertemuan dalam mengatasi masalah yang dialami siswa.

            Misalnya pembicaraan tentang masalah siswa yang mengalami persoalan tentang ketidak naikan kelas, bersama guru kelas, guru pembimbing dan guru mata pelajaran, permasalaahan tersebut  dibicarakan bersama. Atau bisa juga permsalahan siswa SD yang melakukan perkelahian.

4.      Kunjungan Rumah
            Kunjungan rumah mempunyai  tujuan pookok, yaitu untuk memperoleh berbagai keterangan data yang diperlukan dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa, dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan siiswa.
           
            Materi umum dalam kunjungan rumah ialah :
-          Kondisi rumah tangga dan orang tua
-          Fasilitas belajar yang ada di rumah
-          Hubungan antar anggota keluarga
-          Sikap dan kebiasaan anak di rumah
-          Berbagai pendapat orang tua  dan anggota keluarga lainnya terhadap anak,
-          Komitmen orang tua dan anggota keluarga lainya dalam perkembangan anak dan pengentasan masalah siswa.

            Tidak semua masalah memerlukan kunjungan rumah, hanya masalah-masalah tertentu saja yang memerlukan kunjungan rumah.Kunjungan rumah dilaksanakan sesuai rencana yang telah disusun. Kepada semua anggota keluarga yang ikut serta dalam pembicaraan itu perlu ditekankan asas kerahasiaan. Anggota keluarga diminta mngemukakan segala hal yangpenting berkenaan dengan masalah siswa, dan hal itu semua akan dirahasiakan oleh guru pembimbing.




5.      Alih tangan kasus
            Alih tangan kasus bertujuan mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atass masalah yang dialami siswa, dengan jalan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak kepada pihak yang lebih ahli. Bila guru menemukan siswa yang bermasalah dalam bidang pemahaman /penguasaan materi pelajaran dapat mengalihtangankan siswa tersebut kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan.

            Materi pokok yang dialihtangankan pada dasarnya sama dengan keseluruhan kasus yang dialami siswa yang bersangkutan. Secara khusus, materi materi yang dialihtangankan ialah bagian dari permasalahan yang belum  tuntas ditangani oleh guru pembimbing. Contohnya siswa SD akan diberikan pemahaman tentang tata tertib berlalu lintas, maka guru pembimbing dapat berkoordinasi kepada polisi lalu litas untuk memberikan pemahaman kepada siswa, misalnya juga jika ada siswa yang melakukan tidakan yang melanggar norma misalnya ada siswa yang terlibat kasus narkoba, maka perlu penanganan dari pihak kepolisian.Dalam alih tangan kasus ini guru pembimbing harus sepandai mungkin untuk dapat menjalin kerjasama  dengan berbagai pihak agar permasalahan dan kebutuhan siswa dapat terselesaikan.












KESIMPULAN

            Diadakanya pendidikan di SD memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha Esa,berbudi pekerti yang luhur,memiliki pengetahuan dan keterampilan,sehat jasmani dan rohani,berkepribadian yang mantap dan mandiri,memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
            Pelayanan bimbingan dan konseling di SD mengacu kepada perkembangan siswa di SD yang tengah menempuh pendidikan tingkat dasar, adaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai dan norma-norma secara sistematik, luas dan komperehensif serta mempersiapkan diri untuk menatap masa depan. Sejalan dengan itu pelayanan bimbingan dan konseling juga memperhatikan kekhususan tujuan pendidikan dan kurikulum SD.
            Materi bimbingan dan konseling di SD termuat ke dalam keempat bidang bimbingan, yaitu pribadi, sosial, belajar dan karir. Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan BK membantu siswa SD menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, mandiri, aktif dan kreatif serta sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan sosial berupaya membantu siswa SD dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Dalam bidang bimbingan belajar diupayakan untuk membantui siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasaipengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkanya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.Dan pada bimbingan karir bertujuan untuk membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karir



Trik-Tips Blog